Biasa menjelang pemilihan pemimpin kota Amburadul negeri
Absrud ,para calon pemimpin berlomba lomba mencari simpati. Mulai dari bagi
bagi Sembako , obral janji , membuat pakta integritas,bakti sosial apa saja pokoknya
menarik simpati rakyat. Pada saat Mr Pesohor
naik mimbar untuk pidato kampanye hari pertama;
“saudara saudara ,saya prihatin dengan keadaan bangsa negeri
ini ,kita perlu perubahan agar kehidupan kalian terus meningkat,....!
‘Hidup , Mr Pesohor,Hidup Mr Pesohor.....!”. Dipandu tim
pesorak MrPesohor , supaya kampanye kelihatan semakin ramai.
Saudara saudara kalau nanti saya jadi pemimpin ,semua gratis ,pendidikan gratis ,kesehatan gratis, ngurus segala
macam gratis ...pokoknya semua gratis....!
.”Hidup Mr Pesohor ,Hidup Mr Pesohor....!,Sudah lebih dari
tujuh belas kali para pesorak meng”hidup”kan Pidato
Mr Pesohor..
Mbah Ndul ,Seorang kakek
yang telah hidup tiga zaman ,zaman perang ,zaman pembangunan dan zaman
perubahan ...Cuma bisa mengamati dari jarak jauh sambil menggerutu “jangan –jangan
nanti pelesirnya ,tambahan kekayaan
,semua hasil bumi negeri bisa diambil sama secara gratis sama Mr Pesohor setelah jadi
pemimpin negeri. Pantas dari tadi Hidup Mr Pesohor,Hidup Mr Pesohor.,sepertinya
yang Hidup cuma pemimpin,rakyatnya memang bakal berubah berubah tambah
sengsara....!”. Sebab Mbah Ndul sudah sangat hafal gaya
pemimpin dengan rayuan maut yang
berbuntut kalut bagi rakyat saat benar benar memilih karena pesona sesaat.
Maklum
beliau sudah menjalani hidup tiga Zaman,dengan ragam perilaku pemimpin yang awalnya menarik simpati lama lama sama saja ,membuat rakyat susah ...!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar