Kamis, 18 April 2013

Keinginan Tak Dihargai yang Direncanakan Aparatur


Tanpa disadari banyak perilaku aparatur yang membuatnya menjadi tidak dihargai oleh(rule of tumb)
orang lain,disebabkan keceroboohan dan menganggap remeh kaidah kaidah sederhana  yang menjadi aturan main





Ingkar Janji


Sudah tahu bahwa menepati janji adalah  bukti kredibiltas sekaligus  kepercayaan dari orang lain. Tapi sangat banyak pegawai menyepelekanya  lantaran dianggapnya tidak berpengaruh secara langsung bagi  dirinya. Padahal   baik masyarakat maupun atasan selalu melihat kesungguhan  aparat yang benar benar membuktikan janjinya. Jika janji tidak dipenuhi mereka kehilangan respek kepada eaparatur bersangkutan  sekaligus akan demo menuntut janji yang sudah dilontarkan.Labih parah jika anda dicap sebagai   aparatur pembohong…. Padahal kehidupan sebegai aparatur ada batasnya…!

Mengancam

Masyarakat membutuhkan rasa  aman saat berhubungan dengan aparatur ,karena aparatur sebenarnya adalah pelayan dan pelindung masyarakat.Mereka tidak menuntut neko neko  hanya berharap mendapatkan solusi atas permasalahan yang dihadapi. Namun tidak jarang dikarenakan ketidak sanggupan  dalam memberikan pelayanan sebagaimana mestinya maka ketidak berdayaan itu diwujudkan dalam bentuk ancaman.Padahal ancaman hanya mendatangkan permusuhan dan kebencian  serta perasaan tidak hormat dari orang lain bahkan bisa jadi mendatangkan persoalan yang lebih besar.Apalagi di era keterbukaan  ini sebuah complain bisa beredar kemana mana.

Tidak tanggap  

Masyarakat dibiarkan menunggu tanpa kepastian,kebutuhan mendesak yang tidak diperhatikan dan isu yang beredar dibiarkan meluas ujung ujung nya setelah berubah menjadi bencana dan kesulitan . Padahal tidak cepat tanggap bisa mendatangkan  bencana berikutnya ,tidak tanggap bisa mendatangkan kecemasan  dan tidak tanggap juga bukti dari ketidak  kesungguhan dalam melayani .Pada akhirnya masyarakat menilai bahwa anda memang tidak pantas menduduki jabatan atau pekerjaan yang anda kerjakan itu.

Perilaku Negatif

Perilaku merupakan cerminan dari pola pikir  perasaan dan sitem nilai yang dimiliki para aparatur. Hanya lantaran godaan materi ,atau kerakusan meraih jabatan atau dorongan nafsu birahi tidak jarang mereka mengabaikan perilaku yang semestinya.Akibatnya mereka menjatuhkan diri dalam kehinaan lantaran ketidak mampuan dalam mengendalikan dorongan nafsu “birahi”nya.

Banyak aparatur mengabaikan beberapa perilaku ini karena beranggapan dengan jabatan bisa menuntaskan segala urusan padahal  tidak ada jabatan  yang tidak ada batasnya…..!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar